Kegiatan CLT (Christian Leadership Training) Membentuk Siswa Menjadi Pemimpin Yang Takut Akan Tuhan
Leadership is not only a talent, but it is also a skill -Anonymous-
Dalam rangka regenerasi kepengurusan OSIS sekolah dan juga pemilihan non-comossioned officer (NCO) dalam organisasi Boys Brigade, Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang mengadakan pelatihan untuk para calon pengurus osis sekolah dan juga para NCO dalam sebuah kegiatan yang disebut sebagai Christian Leadership Training. Pelatihan ini diadakan selama 3 hari berturut-turut, sekitar 161 siswa antusias dan penuh semangat mengikuti kegiatan ini. Walaupun kegiatan ini diadakan diluar jam sekolah, namun tidak menyurutkan minat keikutsertaan para siswa.
Kegiatan ini diawali dengan perkenalan dengan para pengurus osis sebelumnya, yang kemudian ditunjuk sebagai mentor untuk mendampingi para calon pengurus osis yang baru, serta para NCO yang baru akan dilantik. Para mentor memulai dengan mengadakan games singkat agar sesama peserta dapat saling mengenal satu sama lain. Kepala sekolah, Ibu Isabella N. Napitupulu juga memberikan semangat kepada para siswa agar dapat mengikuti acara demi acara hingga selesai, karena materi-materi yang disampaikan dapat menjadi bekal untuk perjalanan kepengurusan mereka nantinya.
Para peserta, lalu, berkumpul dalam kelompok masing-masing untuk membuat sorakan penyemangat dalam bentuk yel-yel dan juga membuat name tag. Sesi selanjutnya, dengan tema “Bagaimana Menjadi Pemimpin Kristen yang Setia Melayani”, dibawakan oleh Ibu Ineta T. Samosir, selaku HOS Sekolah Dian Harapan Cikarang. Ibu Ineta memulai sesi dengan meminta para peserta untuk menuliskan pandangan mereka tentang arti kepemimpinan. Para siswa diminta untuk berpendapat secara langsung apa menurut mereka kepemimpinan itu. Banyak dari para calon pemimpin ini sudah mulai memiliki pengetahuan mengenai bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Ibu Ineta menggunakan momen ini untuk memberikan pemahaman yang utuh bukan hanya sebagai pemimpin, melainkan sebagai pemimpin Kristen. Beliau menyampaikan bahwa seorang pemimpin adalah pelayan Tuhan, dalam melayani tentu kita harus mempersembahkan seluruh hidup kita kepada Allah, kita harus memiliki hati seperti Kristus, hidup serupa dengan Kristus, melayani dan bukan dilayani, kita harus bekerja untuk menyenangkan hati Tuhan, hidup kudus, dan sadar bahwa kita hidup untuk mengabdi kepada Allah saja, kita harus lakukan setiap pekerjaan kita dengan tulus, ikhlas, setia, dan dengan sepenuh hati. Serta Ibu Ineta mengingatkan pesan penting untuk mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri, tentunya dengan memohon hikmat dari Allah.
Pada hari selanjutnya, kegiatan lebih dipusatkan mengenai hal praktis di lapangan, yaitu “membuat proposal”. Materi ini dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ibu Sri Handayani Br Siahaan dan Ibu Milda Evangelina Lase. Ibu Srihan dan Ibu Milda berbicara mengenai apa itu proposal, bagaimana cara menyusun proposal, jenis-jenis kegiatan yang bisa diadakan di sekolah, bagaimana kerangka penulisan proposal yang baik dan benar, dan juga bagaimana prosedur pengajuan proposal dari siswa ke principal kemudian dilanjutkan ke HOS dan setelah itu mereka baru bisa menjalankan program yang disusun.
Kembali para siswa bekerja dalam kelompok untuk berlatih membuat proposal kegiatan, seperti misalnya proposal kegiatan hari guru, hari natal, award class, classmeeting, dan beberapa kegiatan lainnya. Tidak hanya dalam hal kemampuan teknis membuat proposal, para calon pemimpin ini juga dipersiapkan untuk dapat menghadapi berbagai perubahan yang pasti akan terjadi dalam sebuah organisasi. Materi “Change Management”, yang dibawakan oleh Ibu Ari Dwi Kristiani, mempersiapkan mereka untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.. Sebagai contoh ketika rencana kegiatan kita ternyata tidak sesuai dengan kenyataan, kita harus tetap memiliki sifat tenang dan percaya bahwa Tuhan pasti akan terus menyertai setiap langkah dan rencana kita, Dia akan menyediakan rancangan yang baik, dan rencanaNya tidak pernah gagal. Kita tidak boleh berputus asa dan terus mengusahakan yang terbaik agar acara atau planning kita dapat tetap berjalan dengan lancar. Ibu Ari berpesan untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap apa yang kita kerjakan.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 19 – 21 Oktober 2023. Di hari terakhir para calon pengurus yang baru belajar untuk mempresentasikan rencana kegiatan yang telah mereka susun di hari sebelumnya, mereka belajar untuk memaparkan proposal yang sudah mereka rancang. Selanjutnya para siswa melanjutkan kegiatan team building, para mentor mengadakan games yang dapat membentuk kekompakan team sehingga nantinya dapat selalu solid dalam bekerja, mereka berprinsip “if you will go fast go alone, if you will go far go together.” Sebagai penutup kegiatan, para peserta berkumpul di hall sekolah untuk dapat belajar memasak dan mengkreasikan menu makanan ringan dan juga minuman untuk akhirnya dinikmati bersama. Sekolah Dian Harapan berharap kegiatan ini dapat menjadi dasar dalam kepengurusan para siswa ke depannya. Sehingga mereka dapat menjadi seorang pemimpin yang melayani, dan bekerja berlandaskan firman Tuhan.
Comments