Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) – SDH Lubuklinggau
Tahun ini menjadi tahun pertama bagi sekolah kami untuk menjadi bagian dari sekolah penggerak dan menerapkan kurikulum merdeka. Dalam mengimplementasikan kurikulum ini, murid-murid kami di kelas 7 melakukan sebuah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengacu pada proyek penerapan dari elemen-elemen Pancasila. Profil pelajar Pancasila yang kami angkat kali ini berkaitan dengan tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”.
Kegiatan ini berlangsung sejak Senin, 12 September 2022 - Jumat, 23 September 2022 di bawah tema:
“A Journey to Know My Self and Establish My Well-Being”.
Tema ini berfokus pada kesadaran terhadap pentingnya mengenal dan menjaga kesehatan diri sendiri. Ada 3 komponen penting dalam bagian kesehatan yang murid-murid kami pelajari yaitu kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Berbagai kegiatan yang kami lakukan selama kegiatan P5 ini antara lain: seminar mengenai kesehatan fisik dengan judul “A Journey to Establish My Physical Well-Being” dan untuk kesehatan mental dan spiritual dengan judul “A Journey to Establish My Mental Well-Being”. Seminar ini dilakukan agar murid-murid kami dapat mengetahui terlebih dahulu seberapa pentingnya mengenal kesehatan mereka. Kemudian murid-murid kami mengikuti kegiatan olahraga bersama serta yoga untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Selain itu murid-murid juga membuat perhitungan nutrisi makanan, membuat makanan sehat sederhana, serta mengikuti seminar mengenai “First Aid” dengan mengundang pembicara dari rumah sakit Siloam Lubuklinggau. Setiap harinya murid-murid kami mengisi health journal yang berkaitan dengan bagaimana mereka mengatur waktu mereka, nutrisi makanan, serta olahraga yang mereka lakukan setiap harinya. Pada sisi spiritual, setiap harinya murid-murid melakukan perenungan firman Tuhan secara pribadi. Pada sesi ini, mereka membaca dan merenungkan Firman Tuhan, lalu menutupnya dengan mendoakan Partner of Prayer mereka masing-masing.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini tidak hanya menolong murid-murid kami untuk mengenal dan menjaga diri mereka sendiri; mereka juga belajar untuk berempati dengan lingkungan sekitar mereka. Demi meningkatkan nilai empati ini, murid-murid kami melakukan wawancara kepada orang-orang di sekitar lingkungan sekolah mengenai pekerjaan serta perjalanan hidup seseorang. Setelah itu mereka mengambil bagian dalam berbelanja dan memasak, kemudian membagikan masakan mereka ke orang lain yang mereka temui di jalan. Pada akhir dari kegiatan ini, murid-murid kami membuat display board berkaitan dengan perjalanan mereka untuk bisa mengenal diri dan menjaga kesehatan mereka, kemudian mempresentasikannya kepada guru-guru, anggota komunitas sekolah lainnya.
Dalam melaksanakan kegiatan ini, banyak pergumulan yang ditemui murid-murid kami seperti kesulitan mereka untuk mengenal diri mereka sendiri, belajar untuk merenungkan Firman Tuhan dengan lebih dalam, serta berinteraksi dengan orang lain di luar lingkungan sehari-hari mereka. Tetapi kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan baik hanya karena pertolongan Tuhan terhadap kami. Tuhanlah yang akhirnya memampukan murid-murid untuk bisa mengenal dirinya dengan baik dan berbagi dengan orang lain. Terpujilah nama Tuhan!
Comentários